Rangkuman: Step-by-step Jadi Au Pair (PENTING!) Halo kalian, para anak muda Indonesia yang tertarik jadi au pair untuk pertama kalinya, kamu masuk ke laman yang tepat! Sejak pindah ke Belgia 5 tahun lalu, saya memang sudah gencar bercerita tentang pengalaman jadi au pair di banyak negara. Tak hanya soal manis-manisnya saja, tapi juga pahit Selama 12 tahun hidup di Jerman, pengalaman serba pertama dan hal-hal konyol yang sederhana ini tidak pernah saya lupakan. Oleh Billy Juniar. Tapi, jadi Au Pair adalah cara termudah dan termurah ke Jerman karena sebagai calon Au Pair, kita bisa nego dengan host family untuk biaya sebelum keberangkatan (seperti aku dulu yang dibayarkan tiket pesawatnya). Kalau FSJ, semua biaya sebelum keberangkatan harus ditanggung sendiri. Ada lagi yang berkomentar, saya ingin langsung kerja saja. Artikel ini sebenarnya sudah aku visualisasikan di Vlog : Saat berencana hijrah ke Eropa sebagai Au Pair dulu, sebenarnya aku kurang fokus ingin ke negara mana. Sebenarnya, tak ada kepikiran sama sekali ingin ke Jerman karena tak ada kenalan atau teman yang sudah pernah ke sini. Negara yang paling ingin aku singgahi adalah Prancis, karena … Kali ini, aku udah nggak sabar ingin berbagi pengalaman konyol yang unforgetable deh, pokoknya. Jadi aku sebenernya tinggal di Hamburg, kota terbesar kedua di Jerman. Saat ini aku bekerja sebagai sukarelawan (FSJ) di salah satu Tagesstätte di Hamburg. "Pengalaman saya Au-pair di Jerman pada 2010 lalu, saya mendapat uang saku 260 Euro perbulan. Selain itu, Au-pair juga diberi hak libur minimal satu hari dalam seminggu dan diperbolehkan jalan-jalan lintas negara," ungkapnya. Hal demikian juga dialami Anita Widyaningrum yang baru saja pulang dari Au-pair pada 2012 lalu, ia yang dulu Adapun persyaratan yang di berikan atau dianjurkan oleh Virtu Education kepada seseorang yang ingin mengikuti program Au Pair(Aupair, Au Pair, Aupairworld, Aupair Indonesia, Au Pair Indonesia, Aupair Jerman, Program Au Pair, Agen Aupair Indonesia, Program Aupair Jerman, Agen Au Pair di Jakarta) ini, adalah sebagai berikut. 1. Program Studienkolleg itu sendiri adalah sekolah persiapan sebelum kuliah S1, maka calon mahasiswa S2 tidak perlu masuk STK dulu. Oleh karena itu, kalau di antara kalian ada yang ingin melanjutkan Master atau S2 ataupun ingin kuliah di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Jerman, syarat masuknya beda dan artikel ini tidak membahas tentang itu. mote81n.